Jumat, 23 Desember 2011

review jurnal

Latar Belakang Teori
Menganalisis terhadap hubungan kepribadian dengan pemilihan media komunikasi.
Penggunaan internet sebagai sarana komunikasi melalui internet dewasa ini semakin meningkat. Banyak fasilitas yang ditawarkan oleh internet salah satunya adalah fasilitas untuk berkirim surat elektronik (email), meskipun tidak semua pengguna interenet menggunakan hal tersebut.namun kehadirannya cukup memadai untuk menyampaikan pesan dengan waktu yang singkat.
Menurut Lewin
• B = f{0,E} dimana B adalah behaviour (perilaku pengguna internet) f (fungsi) : O(organism yaitu hal-hal yang ada dalam diri individu seperti kepribadian dan kondisi fisik) E adalah enviroment segala sesuatu di luar diri individu (adanya fasilitas internet,kontak sosial,dorongan orang disekelilingnya).
Menurut Fulk, Schmitz, dan Steinfield
• Pada tahun 1990, melakukan kajian terhadap faktor individu pengguna email melalui pendekattan social influence theory. Bahwa pemilihan media dipengaruhi media dipengaruhi tidak hanya oleh katarakteristik media yang digunakan tetapi juga oleh karakteristik individu dan konteks dengan siapa individu berhubungan.

Tujuan
Untuk mengetahui apakah hasil riset yang telah dilakukan mengenai hubungan antara kepribadian dengan penggunaan email dapat digunakan untuk memprediksi kedua variabel tersebut dan hasil yang diberikan merupakan hasil yang diberikan merupakan hasil yang konsisten dan bisa dijadikan dasar dalam berbagai studi yang terkait.

Metode
Metode yang digunakan adalah metode meta analisis korelasi yaitu deskripsi dari suatu distribusi korelasi beberapa penelitian mengenai hubungan antara variabel tergantung. Yaitu dengan cara pengumpulan data dan analisis dta terhadap sebuah penelitian – penelitian yang telah ada sebelumnya.

Pembahasan
• Extraversion sangat erat hubungannya dengan interaksi sosial dan sosiabilitas, dengan individu cenderung akan menggunakan media komunikasi email dalam berkomunikasikarena memeberikan peluang yang lebih besar bagi individu extravert untuk mengembangkan hubungan dengan orang lain. Koreksi terhadap penelitian membuktikan bahwa kepribadian ini ada kaitannya dengan pengguna email.
• Neuroticism ditandai dengan kecenderungan untuk mudah mengalami perasaan kecewa, marah, dan depresi sehingga seringkali mengganggu keharmonisan pola hubungan dengan orang lain. Dengan menggunakan media yang asynchronous , individu tidsk perlu berhadapan langsung dengan orang lain pada saat melakukan komunikasi, mereka dapat menyembunyikan posisi sosial dan emosianalnya.
• Openness to Experience sering dikaitkan dengan intelektualitas, keterkaittan pada hal-hal yang baru yang innovattivennes dan keterbukaan terhadap pengalaman baru, email dimanfaatkan oleh individu ini untuk menggali berbagai resource yang selama ini tidak di peroleh karena ada kendala tempat dan waktu.

Kesimpulan
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kepribadian Extraversion, Neuroticism, Openness to Experience berhubungan secara signifikan dengan penggunaan teknologi komonikasi berbasis internet seperti email untuk membina kehidupan sosial di luar dunia nyata. Pengujian terhadap penelitian sebelumnya memberikan hasil bahwa penelitian tersebut memang benar adanya.

Rabu, 05 Oktober 2011

INTERNET UNTUK KEMAJUAN POLA PIKIR -

A. Pengertian Internet
Sebelum saya membahas mengenai hubungan antara internet dengan globalisasi saat ini, saya akan menerangkan bberapa pengertian INTERNET dri beberapa sumber.
Yaitu :
1. Internet adalah kependekan dari interconected-network. Secara harfiah mengandung pengertian sebagai jaringan komputer yang menghubungkan beberapa rangkaian, internet juga didefinisikan sebagai jaringan komputer yang mampu menghubungkan komputer di seluruh dunia (secara global) sehingga berbagai jenis dan bentuk informasi dapat dikomunikasikan antar belahan dunia secara instan dan global.
2. Internet juga disebut sebagai sekumpulan jaringan komputer yang menghubungkan situs akademik, pemerintahan, komersial, organisasi, maupun perorangan. Internet menyediakan akses untuk layanan telekomunikasi dari sumber daya informasi untuk jutaan pemakainya yang tersebar di seluruh dunia. Layanan internet meliputi komunikasi langsung (e-mail, chat), diskusi (usenet news, milis, bulletin board), sumber daya informasi yang terdistribusi (World Wide Web, Ghoper), remote login dan lalu lintas file (Telnet, FTP), serta berbagai layanan lainnya .
Sejalan dengan perkembangan internet, telah banyak aktivitas yang dilakukan dengan memanfaatkan jaringan internet, seperti e-Commerce, e-Banking, e-Government, e-Learning dan lainnya. Salah satu aktivitas yang berkaitan dengan proses pembelajaran adalah e-Learning. E-Learning adalah wujud penerapan teknologi informasi di bidang pendidikan dalam bentuk sekolah maya. E-Learning merupakan usaha untuk membuat sebuah transformasi proses belajar mengajar di sekolah dalam bentuk digital yang dijembatani oleh teknologi internet.
B. Sejarah Internet Dunia
Secara detail sejarah Internet dimulai pada tahun 60-an, yaitu ketika Levi C. Finch dan Robert W. Taylor mulai melakukan penelitian tentang jaringan global dan masalah interoperabilitas. Selanjutnya, beberapa program penelitian mulai dilakukan untuk melihat mekanisme pengaitan jaringan-jaringan yang berbeda secara fisik. Salah satu solusi yang muncul dari penelitian-penelitian tersebut adalah teknik packet switching. Pada teknik packet switching, data atau file berukuran besar yang akan dikirim melalui jaringan komputer terlebih dahulu dipotong menjadi paket kecil-kecil agar lebih mudah ditangani dan lebih Andal. Peneliti utama dalam pengembangan packet switching ini adalah Donald Davies (NPL), Paul Baran (RAND Corporation), Leonard Kleinrock dan kawan-kawan (MIT) dan UCLA Research Programs.
Pada tahun 1969, Robert Taylor yang baru dipromosikan sebagai kepala kantor pemrosesan informasi di DARPA (Badan Riset Angkatan Bersenjata Amerika Serikat) bermaksud mengimplementaskan ide untuk membuat sistem jaringan yang saling terhubung.


C. Sejarah Internet di Indonesia
Bebeda dengan Sejarah internet Indonesia bermula pada awal tahun 1990-an. Saat itu, jaringan Internet di Indonesia lebih dikenal sebagai Paguyuban Network.
Tulisan-tulisan awal mengenai Internet di Indonesia terinspirasi oleh kegiatan amatir radio pada tahun 1986, khususnya di Amatir Radio Club (ARC) ITB. Bermodal pesawat radio pemancar Single Side Band (SSB) Amatir Radio Kenwood TS430 milik Harya Sudirapratama (YC1HCE) dan komputer Apple II milik Onno W. Purbo (YC1DAV), belasan anak muda ITB seperti Harya Sudirapratama (YC1HCE), J. Tjandra Pramudito (YB3NR), dan Suryono Adisoemarta (N5SNN) berguru pada para senior amatir radio seperti Robby Soebiakto (YB1BG), almarhum Achmad Zaini (YB1HR), Yos (YB2SV) melalui band amatir radio 40 m atau 7 MHz. Mereka mulai mendiskusikan teknik membangun jaringan komputer dengan radio menggunakan teknologi radio paket.

Singkatnya Indonesia menjadikan internet awalnya penulisan buku-buku jaringan komputer Internet berbasis TCP/IP oleh Onno W. Purbo maupun rekan-rekan penulis lainnya di Indonesia.
Robby Soebiakto juga menjadi koordinator alamat IP pertama dari AMPR-net (Amatir Packet Radio Network) yang di Internet dikenal dengan domain AMPR.ORG dan IP 44.132. AMPR-net Indonesia kemudian dikoordinir oleh Onno W. Purbo sejak tahun 2000. Salah satu aktivitas AMPR-net adalah mengkoordinasi aktifitas anggota ORARI melalui mailing list ORARI, orari-news@yahoogroups.com.
Pada awal perkembangan jaringan paket radio di Indonesia, Robby Soebiakto merupakan pionir di kalangan pelaku amatir radio Indonesia yang mengaitkan jaringan amatir Bulletin Board System (BBS). BBS merupakan jaringan surat elektronik (e-mail) yang merelai e-mail untuk dikirim melalui server/komputer BBS yang mengkaitkan banyak “server” BBS amatir radio seluruh dunia agar e-mail dapat berjalan dengan lancar.
Kemudian Indonesia mulai memasukkan IT dan Internet tidak dapat dilepaskan dari bidang pendidikan. Internet di Amerika mulai tumbuh dari lingkungan akademis (NSFNET), seperti ditulis dalam buku “Nerds 2.0.1”. Demikian pula Internet di Indonesia mulai tumbuh dilingkungan akademis (di UI dan ITB) sebagaimana sejarah perkembangan Internet di Indonesia.
Adanya Internet membuka sumbatan terhadap sumber informasi yang tadinya sulit diakses sehingga bukan menjadi malasah lagi.
Nah pada saat ini, internet tidak hanya di gunakan dalam dunia pendididikan saja, namun sudah berkembang luas manfaatnya untuk berbagai kegiatan dari yang formal sampai yang informal. Contohnya, internet sekarangbisa di jadikan sarana bisnis, industry dan bahkan untuk hiburan sekalipun. Internet sekarang juga tidak hanya dapat di akses dari perangkat computer kasar saja, namun bisa juga di akses dari telfon genggam yang sudah makin maju kecanggihannya teknologinya.
Dengan adanya internet kini kita dapat mengakses berbagai infrmasi di seluruh penjuru dunia,tidak ada lagi dinding pembatas untuk mendapatkan informasi seluas-luasnya dari negara-negara belahan dunia. Inilah, massa dimana Internet akan mengubah pola hidup dan pola berpikir manusia di seluruh belahan dunia. Karna internet pula globalisasi ada saat ini. Semoga kita sebagai penerus bangsa dapat menggunakan internet untuk kemajuan pola berpikir kita, guna kemajuan masa depan negara kita nantinya.

SUMBER :
http://pakode.wordpress.com/2010/02/20/manfaat-internet-bagi-dunia-pendidikan/

Senin, 09 Mei 2011

pengaruh teknologi terhadap sifat dan perilaku manusia

PERUBAHAN PERILAKU MANUSIA TERHADAP PERKEMBANGAN DAN FUNGSI KACAMATA JUGA SOFTLENS

Kaca mata saat ini tidak hanya di gunakan orang-orang yang mengalami gangguan penglihatan pada matanya, namun juga sudah menjadi suatu trendsenter untuk mode saat ini.
begitu banyak model dan berbagai macam kegunaannya, namun apa kita pernah berpikir sejenak untuk tahu perkembangan sejarahnya.

Dahulu kala Kaisar Nero (37-68 Masehi) dulu biasa menggunakan kaca pembesar untuk melihat pertandingan gladiator. Ketika itu, kaca pembesar yang digunakan Nero adalah batu permata yang diasah khusus menjadi semacam lensa.

Hingga abad 10 ada teori yang di sebutkan oleh Abu Ali Al-Hasan Ibnu Al-haytham (965-1039) dengan menyebutkan bahwa manusia melihat karena adanya cahaya terang yang masuk ke dalam bola mata.

Abu Ali Al-Hasan Ibnu Al-haytham juga menjelaskan kegunaan lensa untuk perbesaran dalam melihat obyek. Ahli matematika Arab yang bermukim di Basra ini, beliau masuk wilayah Persia tetapi sekarang masuk wilayah Irak, itu merupakan pakar pertama yang melakukan penelitian menyeluruh tentang mata. Akan tetapi, penelitian tersebut tidak terlalu diperhatikan hingga abad ke-13 seorang rahib Inggris bernama Roger Bacon (1214- 1294) mengembangkan penelitian itu.

Pembuatan kacamata modern merupakan prakarsa Salvino d'Armato yang memperkenalkan karyanya di Florence, Italia, pada tahun 1268. Kacamata tersebut tidak memiliki tangkai yang melekat di kedua sisi wajah pemakai. Kacamata karya Salvino diletakan di pankal hidung dan harus diseimbangkan sendiri oleh pemakai.

Tangkai kacamata baru diperkenalkan pada abad ke-18 di Paris, Prancis. Tangkai tersebut masih berukuran pendek dan sekadar menjepit ke dua sisi kepala. Tangkai kacamata dengan ukuran menjangkau telinga pemakai baru dibuat tahun 1727 oleh seorang ahli mata Inggris Edward Scarlett.

Kacamata fokus ganda untuk membantu melihat jarak jauh dan jarak dekat dipercaya ditemukan tahun 1784 oleh ilmuwan besar Amerika Serikat Benjamin Franklin (1706-1790 ).
Belakangan terbukti bahwa temuan tersebut dilakukan oleh Samue Pierce asal Inggris tahun 1775.

Namun, sekarang kacamata tidak sulit untuk di temukan, berbeda dengan jaman dahulu kacamata kini lebih memiliki multifungsi, selain bisa untuk bergaya, juga bisa untuk melindungi mata dari debu.

Tapi, saat ini banyak juga tersedia softlens sebagai alat bantu penglihatan. Bentuknya yang tipis menempel di bola mata, hingga disebut juga contact lens, terlihat lebih praktis daripada kacamata biasa. Masyarakat yang cenderunng lebih memilih memakai softlens dibandingakn kacamata, karna beranggapan memakai softlens lebih praktis tanpa harus ada beban penyangga di telinga mereka, lalu juga banyak pilihan warna yang sesuai dengan kemauan mereka, sehingga kini, softlens tidak kalah banyak peminatnya dengan masyarakat yang tetap bertahan menggunakan kacamata.



Namun, tak semua pengguna kacamata bisa berpindah dengan mudah ke media ini, hanya mata yang tidak mengalami sensitiflah yang dapat menggunakan softlens dengan aman, karena selain berguna untuk mata minus softlens juga dapat di gunakan untuk memperindah penampilan pada mata, tapi disamping itu akibatnya banyak efek untuk pengguna softlens yang kurang waspada.

Contohnya : Pada waktu pertama kali menggunakan softlens, pengguna biasanya sudah diingatkan untuk dapat menjaga higienitas softlens. Kurangnya menjaga higienitas dapat mengakibatkan pengguna mengalami acanthamoeba keratitis. Ini merupakan komplikasi pemakaian softlens yang jarang sekali terjadi. Namun, kasus ini dapat menjadi sangat serius karena bisa menimbulkan gangguan pada penglihatan, bahkan dapat bertambah parah hingga seseorang kehilangan pandangannya dan akhirnya buta.

Jadi, dapat di simpulkan bahwa perkembangan teknologi khususnya dalam perkembangan kacamata hingga ada softlens, sedikitnya telah merubah perilaku juga kebiasaan masyarakat yang menggunakan teknologi ini. Meskipun banyak manfaatnya, tidak sedikit resiko yang harus di dapati oleh pengguna softlens di bandingkan pengguna kacamata.

Sumber : http://yomiracle.blogspot.com/2010/10/asal-mula-kacamata.html
fadzaruddin dalam Artikel, Kesehatan Mata, Lensa kontak pada 31/08/2009

Selasa, 22 Maret 2011

perbandingan suku minang dan batak

Orang Minang
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Minang adalah kelompok etnik Nusantara yang berbahasa dan menjunjung adat Minangkabau. Wilayah penganut kebudayaannya meliputi Sumatera Barat, separuh daratan Riau, bagian utara Bengkulu, bagian barat Jambi, bagian selatanSumatera Utara, barat daya Aceh, dan juga Negeri Sembilan di Malaysia. Dalam percakapan awam, orang Minang seringkali disamakan sebagai orang Padang, merujuk kepada nama ibukota propinsi Sumatera Barat yaitu kota Padang. Namun masyarakat ini biasanya akan menyebut kelompoknya dengan sebutan Urang Awak (bermaksud sama dengan orang Minang itu sendiri).
Menurut A.A. Navis, Minangkabau lebih kepada kultur etnis dari suatu rumpun Melayuyang tumbuh dan besar karena sistem monarki, serta menganut sistem adat yang khas, yang dicirikan dengan sistem kekeluargaan melalui jalur perempuan ataumatrilineal, walaupun budayanya juga sangat kuat diwarnai ajaran agama Islam. Saat ini masyarakat Minang merupakan masyarakat penganut matrilineal terbesar di dunia.Selain itu, etnik ini juga telah menerapkan sistem proto-demokrasi sejak masa pra-Hindu dengan adanya kerapatan adat untuk menentukan hal-hal penting dan permasalahan hukum. Prinsip adat Minangkabau tertuang singkat dalam pernyataanAdat basandi syara', syara' basandi Kitabullah (Adat bersendikan hukum, hukum bersendikan Al-Qur'an) yang berarti adat berlandaskan ajaran Islam.
Orang Minangkabau sangat menonjol dibidang perniagaan, sebagai profesional dan intelektual. Mereka merupakan pewaris terhormat dari tradisi tua Kerajaan Melayu danSriwijaya yang gemar berdagang dan dinamis. Hampir separuh jumlah keseluruhan anggota masyarakat ini berada dalam perantauan. Minang perantauan pada umumnya bermukim di kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Pekanbaru, Medan, Batam,Palembang, dan Surabaya. Di luar wilayah Indonesia, etnis Minang banyak terdapat di Negeri Sembilan, Malaysia dan Singapura.
Masyarakat Minang memiliki masakan khas yang populer dengan sebutan masakan Padang, dan sangat digemari di Indonesia bahkan sampai mancanegara.






Merantau, merupakan tradisi masyarakat Minangkabau.
Hal ini, berdampak terhadap populasi masyarakat wilayah Minangkabau sendiri. Beberapa literatur mengungkapkan, bahwa penduduk Minangkabau yang merantau ke luar wilayah lebih dari setengah penduduk yang tinggal dalam wilayah.

Tradisi merantau dalam perkembangannya mengarah kepada tiga dimensi
kepentingan. Pertama kepentingan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, kedua
berkaitan dengan pengembangan diri dan terlibat dalam berbagai pergerakan
termasuk politik, ketiga untuk kepentingan ekonomi. Tiga dimensi merantau
ini, pada dasarnya hampir sama dengan konsep ekspansi teori god, glory dan
gold. Tetapi tidak dapat sepenuhnya disamakan dengan prinsip ekspansi
kolonialisme yang menekankan bahwa dearah rantau sebagai daerah jajahan.

Kepentingan merantau untuk mengembangkan dan menyebarkan ajaran Tuhan dengan segenap manifestasinya sudah dimulai semenjak terjadinya kontak dagang yang lebih luas antara orang Minangkabau dengan wilayah-wilayah di Nusantrara dan beberapa negara tetangga. Hal ini dapat dijejaki melalui historis penyebaran Islam. Banyak ulama-ulama Minangkabau memegang andil dalam penyebaran Islam di berbagai wilayah tujuan merantau, kasus-kasus penyebaran Islam melalui perantauan ini merupakan transmisi difusi Islam dari perantau Islam Minangkabau. Transmisi difusi lebih cenderung disebut Azra dengan jaringan ulama.

Manifestasi merantau dalam konteks glory, pada kasus Minangkabau merupakan tindakan motivasi untuk mengembangkan diri dengan menggali potensi-potensi di perantuan. Penekanan ini erat kaitannya dengan pembentukan mentalitas dan human motivation. Oleh sebab itu keluarnya seseorang dari kampung halamannya tidak terlepas untuk kepentingan jati diri dan pengisian otak intelektual. Pengisian intelektualitas kadang-kadang bersentuhan dengan kepentingan politik, budaya dan sosial kemudian berpengaruh terhadap eksistensi seseorang.








Batak Toba
merupakan sub atau bagian dari suku bangsa Batak. Suku Batak Toba meliputiKabupaten Toba Samosir sekarang yang wilayahnya meliputi Balige, Laguboti, Parsoburan, dan sekitarnya.

Toba pada masa Kerajaan Batak

Pada masa Kerajaan Batak yang berpusat di Bakara, Kerajaan Batak yang dalam pemerintahan dinasti Sisingamangaraja membagi Kerajaan Batak dalam 4 (empat) wilayah yang disebut Raja Maropat, yaitu:
1. Raja Maropat Silindung
2. Raja Maropat Samosir
3. Raja Maropat Humbang
4. Raja Maropat Toba
Daerah Batak Toba masuk dalam wilayah Raja Maropat Toba. Raja Maropat Toba meliputi wilayah Toba sekarang hingga pantai Timur dan berbatasan dengan Kerajaan Johor.
Toba pada masa penjajahan Belanda
Pada masa penjajahan Belanda, pemerintah Belanda membentuk Keresidenan Tapanuli pada tahun1910. Keresidenan Tapanuli terbagi atas 4 (empat) wilayah yang disebut afdeling dan saat ini dikenal dengan kabupaten atau kota, yaitu:
1. Afdeling Padang Sidempuan, yang sekarang menjadi Kabupaten Tapanuli Selatan,Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Padang Lawas Utara, dan Kota Padang Sidempuan.
2. Afdeling Nias, yang sekarang menjadi Kabupaten Nias dan Kabupaten Nias Selatan.
3. Afdeling Sibolga dan Ommnenlanden, yang sekarang menjadi Kabupaten Tapanuli Tengahdan Kota Sibolga.
4. Afdeling Bataklanden, yang sekarang menjadi Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Samosir, Kabupaten Dairi, danKabupaten Pakpak Bharat.
Daerah Batak Toba menjadi salah satu bagian dari 5 (lima) onderafdeling pada Afdeling Bataklanden, yaitu Onderafdeling Toba yang beribukota di Balige. Onderafdeling Toba dipimpin oleh seorang Controleur van Toba.

Toba pada masa penjajahan Jepang
Pada masa penjajahan Jepang, bentuk pemerintahan di Keresidenan Tapanuli hampir tak berubah. Namanya saja diubah supaya keren dan kejepang-jepangan.
Toba pada masa awal kemerdekaan RI
Setelah kemerdekaan, pemerintah Republik Indonesia pun tetap menjadikan Tapanuli menjadi sebuah keresidenan. Dr. Ferdinand Lumban Tobing merupakan Residen Tapanuli yang pertama.
Ada sedikit perubahan dilakukan pada nama. Namun pembagian wilayah tetap sama. Nama Afdeling Bataklanden misalnya diubah menjadiLuhak Tanah Batak dan luhak pertama yang diangkat adalah Cornelius Sihombing yang pernah menjabat sebagai Demang Silindung. Nama onderafdeling pun diganti menjadi urung dan para demang yang memimpin onderafdeing diangkat menjadi Kepala Urung. Onderdistrik pun menjadi Urung Kecil yang dipimpin oleh Kepala Urung Kecil yang dulu adalah sebagai Assistent Demang.
Seiring dengan perjalanan sejarah, pemerintahan di Keresidenan Tapanuli pernah dibagi dalam 4 (empat) kabupaten, yaitu:
1. Kabupaten Silindung
2. Kabupaten Samosir
3. Kabupaten Humbang
4. Kabupaten Toba
Batak Toba masuk dalam wilayah Kabupaten Toba.
Toba ketika penyerahan kedaulatan pada permulaan 1950
Ketika penyerahan kedaulatan pada permulaan 1950, Keresidenan Tapanuli yang sudah disatukan dalam Provinsi Sumatera Utara dibagi dalam 4 (empat) kabupaten baru, yaitu:
1. Kabupaten Tapanuli Utara (sebelumnya Kabupaten Tanah Batak)
2. Kabupaten Tapanuli Tengah (sebelumnya Kabupaten Sibolga)
3. Kabupaten Tapanuli Selatan (sebelumnya Kabupaten Padang Sidempuan)
4. Kabupaten Nias
Batak Toba pun masuk dalam wilayah Kabupaten Tapanuli Utara yang beribukota di Tarutung.

Toba pada masa sekarang

Pada Desember 2008 ini, Keresidenan Tapanuli disatukan dalam Provinsi Sumatera Utara. Toba saat ini masuk dalam wilayah Kabupaten Toba Samosir yang beribukota di Balige.
Kabupaten Toba Samosir dibentuk berdasarkan Undang-Undang No 12. Tahun 1998 tentang pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Toba Samosir dan Kabupaten Mandailing Natal, di Daerah Tingkat I Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten Toba Samosir ini merupakan pemekaran dari Daerah Tingkat II Kabupaten Tapanuli Utara.
Toba dalam pembagian distrik pada HKBP
Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) dibagi dalam beberapa distrik yang dipimpin oleh pendeta distrik (praeses). Pembagian distrik tersebut ada sejak tahun 1911. Pada masa itu, Toba telah menjadi salah satu distrik pada HKBP yang disatukan dengan Samosir, yakni Distrik IV Toba Samosir.
Seiring perkembangan Distrik IV Toba Samosir, Samosir pun dimekarkan menjadi distrik yang terpisah dari Distrik IV Toba Samosir pada 25 November 1945, yaitu Distrik VII Samosir. Distrik IV Toba Samosir pun berganti nama menjadi Distrik IV Toba
Pada November 1954, Distrik IV Toba kembali dimekarkan menjadi dua distrik, yaitu Distrik IV Toba dan Distrik XI Toba Hasundutan.
Hingga Desember 2008 ini, rekapitulasi ressort pada Distrik IV Toba ada sebanyak 28 (dua puluh delapan) gereja ressort dan 174 (seratus tujuh puluh empat) gedung gereja HKBP. Distrik IV Toba meliputi Porsea, Sigumpar, Laguboti, Losung Batu, Silaen, Lumban Julu, Parsoburan,Borbor, Narumonda, Hutahaean, Ajibata, Lumban Nabolon, Parhitean, Pintu Pohan, Sihubakhubak, dan sekitarnya.
Sedangkan pada Distrik XI Toba Hasundutan, hingga Desember 2008 ini, rekapitulasi ressort pada Distrik XI Toba Hasundutan ada sebanyak 8 (delapan) gereja ressort dan 28 (dua puluh delapan) gedung gereja HKBP. Distrik XI Toba Hasundutan meliputi Balige, Tampahan, Tambunan,Huta Gaol, Hinalang Silalahi, Parik Sabungan, Bonan Dolok, dan sekitarnya.


Seluruh Tapanuli bukan Toba
Kurang dapat diketahui sejak kapan Silindung, Samosir, dan Humbang dinyatakan sebagai Batak Toba. Padahal Batak Toba hanya meliputi wilayah Balige, Porsea, Laguboti, Parsoburan, Silaen, Sigumpar, Lumban Julu, Ajibata, Uluan, Pintu Pohan, dan sekitarnya. Sedangkan seluruh Tapanuli bukan Batak Toba. Melainkan antara Silindung, Samosir, Humbang, dan Toba telah menjadi wilayah yang berbeda sejak zaman Kerajaan Batak hingga pembagian distrik pada HKBP.
Bila diperhatikan secara saksama pada buku JAMBAR HATA karangan oleh marga Sihombing dan PUSTAHA BATAK Tarombo dohot Turiturian ni bangso Batak oleh W. M. Hutagalung sangat tampak jelas bahwa seluruh Tapanuli bukan Batak Toba.
Melalui orang-orang yang tidak bertanggungjawab menyatukan Silindung, Samosir, Humbang, dan Toba menjadi Batak Toba.
BATAK SISAHUTA (Silindung_Samosir_Humbang_Toba) memiliki wilayah dan contoh marga yang berbeda pula yang disatukan dalam suku bangsa Batak.
Marga pada suku Batak Toba
Marga atau nama keluarga adalah bagian nama yang merupakan pertanda dari keluarga mana ia berasal.
Orang Batak selalu memiliki nama marga/keluarga. Nama / marga ini diperoleh dari garis keturunan ayah (patrilinear) yang selanjutnya akan diteruskan kepada keturunannya secara terus menerus.
Dikatakan sebagai marga pada suku bangsa Batak Toba ialah marga-marga pada suku bangsa Batak yang berkampung halaman (marbona pasogit) di daerah Toba. Sonak Malela yang mempunyai 3 (tiga) orang putera dan menurunkan 4 (empat) marga, yaitu: Simangunsong,Marpaung, Napitupulu, dan Pardede, merupakan salah satu cotoh marga pada suku bangsa Batak Toba.







Kesimpulan
Batak Toba adalah sub atau bagian dari suku bangsa Batak yang wilayahnya meliputi Balige, Porsea, Parsoburan, Laguboti, Ajibata, Uluan, Borbor, Lumban Julu, dan sekitarnya. Silindung, Samosir, dan Humbang bukanlah Toba. Karena 4 (empat) sub atau bagian suku bangsa Batak (Silindung_Samosir_Humbang_Toba) memiliki wilayah dan contoh marga yang berbeda. Sonak Malela yang mempunyai 3 (tiga) orang putera dan menurunkan 4 (empat) marga, yaitu: Simangunsong, Marpaung, Napitupulu, dan Pardede, merupakan dan [nairasaon] yang terdiri dari sitorus,sirait,butar-butar,manurung ini merupakan beberapa marga dari batak toba.
Catatan kaki (referensi dan sumber)
 Laris Kaladius Sibagariang, seorang yang dituakan dan kepala adat di Hutaraja Sipoholon sebagai sumber lisan.
 Ramlo R. Hutabarat, sebagai salah satu sumber tertulis dalam opininya pada Harian Sinar Indonesia Baru (SIB) edisi Jumat, 5 Januari 2007 yang berjudul Tapanuli, Dari Suatu Masa Pada Suatu Ketika
 D. J. Gultom Raja Marpodang, sebagai salah satu sumber tertulis dalam bukunya yang berjudul Dalihan Natolu Nilai Budaya Suku Batak tentang Struktur Wilayah Pemerintahan Harajaon Batak
 W. M. Hutagalung, sebagai bahan pertimbangan dalam bukunya yang bejudul PUSTAHA BATAK Tarombo dohot Turiturian ni Bangso Batak
 ALMANAK HKBP
Lihat pula
 Daftar marga suku Batak Toba
Kategori: Artikel yang tidak memiliki referensi Maret 2011 | Batak
Indah Sandari Tari

Senin, 28 Februari 2011

teori peluang

Matematika (dari bahasa Yunani: μαθηματικά - mathēmatiká)artinya adalah studi besaran, struktur, ruang, dan perubahan. Para matematikawan mencari berbagai pola, merumuskan konjektur baru, dan membangun kebenaran melalui metode deduksi yang kaku dari aksioma-aksioma dan definisi-definisi yang bersesuaian.
Adapun Teori Peluang

Jika diketahui suatu kejadian A
dengan ruang sampel S, maka
peluang kejadian A, ditulis P (A),
adalah sebagai berikut:
Contoh Penentuan Peluang :
Kejadian :
Contoh 1: Jumlah murid kelas IX
adalah 40 orang, terdiri dari 15 putri
dan 25 putra. Akan dipilih seorang
murid secara acak. Berapa peluang
terpilihnya murid putri?
Jawab: n(A) =15, n(S) = 40

Peluang dari Dua Percobaan
Contoh 2: Bila dua dadu bersisi enam identik
dilempar, maka tentukan peluang muncul kedua
mata dadu berjumlah 6.
Jawab: Misalkan A = {(5,1), (4,2), (3,3), (2,4), (1,5)}
Kepastian dan Kemustahilan
Kejadian yang pasti terjadi
peluangnya bernilai 1, sedangkan
kejadian yang mustahil terjadi
peluangnya 0.
Jadi dalam pengaplikasiannya di dunia psikologi,, ini bisa berpengaruh mengenai peluang dalam mencari kerja.
Contohnya,,
Pada suatu, perusahaan yang ingin menerima karyawan sebanyak 30orang,, namun yang mendaftar melebihi kapasitas yang di tentukan. Maka, dari itu perusaahaan tersebut harus menyaring kembali yang terbaik di antara yang melamar. Perusahaan menggunakan teori peluang yang akan membantunya dalam mencari pegawai, dalam pencarian pegawai ini perusahaan harus menyaring pegawai yang terbaik untuk dipekerjakan.
Nah,, dalam psikologi teori peluang ini ada kaitannya dengan matematika yang membahas tentang teori peluang.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak di temukan kasus-kasus peluang, yang tanpa kita sadari semua yang kita lakukan berkaitan dengan matematika. Di dunia psikologi peluang tidak hanya di temukan dalam suatu kegiatan perusahaan yang sedang mencari pegawai saja, tapi dalam pengembangan kreativitas, bakat bahkan sampai peluang untuk menjadi orang yang sukses.
Maka dari itu,di sini saya simpulkan bahwa matematika besar pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari, apalagi bila kita pelajari dan pahami secara menyeluruh, dan dalam psikologi tentunya.
Daftar pustaka :
Al Jupri, S.Pd., M.Sc.
Jurusan Pendidikan Matematika, FPMIPA
Universitas Pendidikan Indonesia
Dok. pribadi