Rabu, 10 November 2010

manusia dan keadilan

Manusia dan Keadilan

Di kehidupan setiap manusia dalam bersosialisasi pasti pernah melakukan ketidak adilan dan pernah mendapatkan perlakuan yang tidak adil. Padahal semua umat manusiapasti tidak mau melakukan hal yang tidak adil untuk dirinya juga orang lain. Tetapi terkadang manusia tidak luput dari kesalahan yang di sebabkan karna kurangnya moral yang diakibatkan pola hidup manusia saat ini.
Definisi Keadilan adalah pengakuan atas perbuatan yang seimbang, pengakuan secara kata dan sikap antara hak dan kewajiban. Setiap manusia memiliki “hak dan kewajiban”, dimana hak yang kita miliki sejak lahir haruslah seimbang dengan kewajiban yang kita harus jalankan.
Keadilan pada dasarnya merupakan sebuah kebutuhan mutlak bagi setiap manusia di muka bumi ini diperlakukan tidak semestinya pula untuk dilakukan dan ini tidak mungkin dapat dipisahkan dari kehidupan. Menurut Aristoteles, keadilan akan dapat terwujud jika hal – hal yang sama diperlakukan secara sama dan sebaliknya, hal – hal yang tidak semestinya.
Ciri-ciri keadilan adalah :
• tidak memihak ,
• seimbang dan melihat segalanya sesuai dengan proporsinya baik secara hak dan kewajiban dan sebanding dengan moralitas.
Arti moralitas adalah sama antara perbuatan yang dilakukan dan ganjaran yang diterimanya. Dengan kata lain keadilan itu sendiri dapat bersifat hukum.

Dampak positifnya dari keadilan itu sendiri sangat bemanfaat bagi manusia yang ingin mencoba membuktikan bahwa dirinya dalam keadaan yang benar. Membuktikan bahwa argumentasinya seputar kreatifitasnya itu adalah benar adanya,, ini yang memungkinkan manusia untuk berlaku adil karna dengan adanya keadilan manusia dapat mempertahankan apa yang harusnya menjadi haknya.

Keadilan itu sendiri memiliki sifat yang berlawanan dengan dusta juga kecurangan. Dimana kecurangan sangat identik dengan perbuatan yang tidak baik dan tidak jujur. Atau dengan kata lain apa yang dikatakan tidak sama dengan apa yang dilakukan. Ini sangat jauh dari kata adil,
Kecurangan sebenarnya terjadi karena penyakit hati yang dapat menjadikan orang tersebut menjadi serakah, tamak, rakus, iri hati, dengki, matrealistis serta sulit untuk membedakan antara hitam dan putih lagi dan mengkesampingkan nurani dan sisi moralitas. Karena dia yang memiliki sifat sepeti iniadlah oran-orang yang jauh dari kata ADIL, jadi sesungguhnya manusia yang adil adalah manusia yang mampu menyeimbangkan segala sesuatunya dalam menjalankan kehidupannya.
Ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan kecurangan antara lain ;
1. Faktor ekonomi.

Saat manusia menginginkan kehidupan yang layak, banyak yang melakukan segalanya demi mendapatkan apa yang mereka inginkan, saat mereka “ manusia” tidak mendapatkan apa yan diinginkannya, mereka mulai melakukan kecurangan untuk lari dari kehidupannya yang terhimpit masalah ekonomi.


2. Faktor Peradaban dan Kebudayaan

Saat peradaban adalah factor yang sangat berpengaruh dengan sifat manusia yang tidak pernah puas dengan apa yang mereka miliki. Maka, manusia akan melakukan kecurangan-kecurangan.
Misalnya, ada anak yang mencuri uang orang tuanya untuk memenuhi keinginannya untuk bermain ps.


Keadilan dan kecurangaan atau ketidakadilan tidak akan dapat berjalan dalam waktu bersamaan karena kedua sangat bertolak belakang dan berseberangan.
Jadi, hal-hal ini sangat menentukan arah kebijakan bahkan keadilan itu sendiri.

Sumber opini wahidil qohar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar